Mitos Tentang Pil KB dan Komdom, mungkin dari anda pernah mendengar jika kita sering mengknsumsi Pil KB dan disaat kita sudah berhenti mengkonsumsi Pil KB anda akan mengalami kesulitan untuk mendapatkan keturunan.
Memakai alat kontrasepsi menjadi pilihan pasangan menikah yang ingin menunda kehamilan. Alat kontrasepsi ini pun beragam jenisnya seperti pil dan kondom. Bermacam-macamnya pilihan alat kontrasepsi ini tak jarang menimbulkan kebingungan. Seperti mana alat kontrasepsi paling tepat untuk pasangan baru menikah atau yang baru saja melahirkan. Mitos-mitos yang berkembang soal alat kontrasepsi tersebut juga semakin membuat pasangan bingung menentukan mana yang paling tepat.
Agar tak salah langkah saat menggunakan alat kontrasepsi, khususnya pil KB dan kondom, pahami dulu berbagai mitos-mitos yang berkembang mengenai hal itu, seperti dikutip Everyday Health:
Kondom Membuat Proses Penetrasi Sakit
Kondom terbuat dari silikon yang lembut dan dilengkapi dengan pelumas berbahan dasar air yang tidak berbahaya. Jadi pemakaian kondom tidak akan membuat Anda sakit. Kalau memang saat penetrasi wanita merasakan sakit, bisa jadi ada tahapan yang terlewati saat bercinta yaitu foreplay. Dengan foreplay yang cukup, wanita akan memproduksi cairan lubrikasi yang cukup sehingga penetrasi tidak akan terasa menyakitkan.
Pil KB Menyebabkan Pertambahan Berat Badan
Mengalami kenaikan berat badan menjadi hal umum yang ditakuti wanita saat memilih pil sebagai alat kontrasepsi. Kenyataannya, menurut dokter kandungan di Women's Health Center of Excellence di Wake Forest University School of Medicine, Amerika Serikat, Andrea S. Fernandez, MD, ketakutan itu tidak seharusnya ada. Pil tidak menyebabkan kenaikan berat badan. Pil ini memang mengandung hormon wanita sintetis yaitu estrogen dan progesteron. Kandungan hormon tersebut bisa menyebabkan penumpukan cairan sehingga membuat beberapa bagian tubuh membengkak. Namun sekarang ini kandungan hormon tersebut hanya diberikan dalam dosis yang sangat kecil. Jadi tidak akan membuat Anda gemuk.Untuk menjaga berat badan, Anda harus menjalani hidup sehat dengan makan makanan bergizi dan berolahraga.
Jangan Mengonsumsi Pil KB Terus-menerus
Mitos ini tidak sepenuhnya benar. Hanya ada kondisi tertentu di mana wanita perlu berhenti sebentar mengonsumsi pil KB. Kondisi tersebut misalnya saat Anda mengalami flek. Berhenti minum pil selama empat sampai lima hari bisa membuat keluarnya flek tersebut terhenti. "Selain itu, wanita yang menggunakan pil sebagai alat kontrasepsi, tidak perlu berhenti kecuali mereka ingin hamil," kata dr. Andrea S. Fernandez.
Jika Anda memutuskan berhenti minum pil karena kondisi tertentu yang sudah disebutkan di atas, dr. Andrea menyarankan gunakan alat kontrasepsi cadangan seperti kondom. Hal itu karena bisa saja Anda hamil karena stop minum pil.
Gairah Seks Turun karena Minum Pil KB
Mitos keempat ini ada benarnya. Beberapa orang memang bisa kehilangan gairahnya karena minum pil kontrasepsi. Bukan hanya pil, kontrasepsi hormonal lainnya juga dapat menyebabkan efek sejenis. Menurut dr. Vanda Mustika, kontrasepsi hormonal ini mengubah kadar hormon tertentu di dalam darah, sehingga tentunya pada beberapa wanita kadar hormon yang mengatur urusan libido menjadi ikut terganggu.
Dengan penambahan hormon ini, cairan vagina yang dikeluarkan bila terjadi stimulasi biasanya lebih sedikit dan lebih kental, yang secara tidak langsung dapat mempengaruhi kenyamanan hubungan seksual dan dapat membuat gairah bercinta menurun. Coba tanyakan pada dokter kandungan Anda soal efek samping dari pil kontrasepsi tersebut. Jika memang Anda merasa tidak cocok, Anda bisa mencoba alat kontrasepsi lainnya seperti kondom dan IUD.
Kondom Tidak Akan Pernah Bocor
Kemungkinan terjadi kegagalan fungsi kondom sebenarnya tak lebih dari dua persen. Tapi kemungkinan itu bisa terjadi pada setiap pria. Kebanyakan kerusakan pada kondom disebabkan karena penggunaan yang tidak tepat. Kondom harus dipasang saat penis ereksi untuk mencegah sperma masuk ke vagina. Jika terlalu cepat atau terlalu lama, sperma bisa bocor dan keluar dari kondom.