Kepala
SMA Negeri 6 Kadarwati Mardiutama mengatakan, kejadian itu berlangsung pada
Senin (24/9/2012) siang setelah para siswa SMA Negeri 6 menjalani hari terakhir
Ulangan Awal Semester Gasal Tahun Pelajaran 2012/2013. Kadarwati mengatakan,
siswa-siswi di sekolahnya mulai meninggalkan sekolah pada pukul 11.30 WIB.
Sepuluh
menit kemudian atau sekitar pukul 11.40 WIB, manajemen sekolah mendapat laporan
bahwa rombongan
siswa SMA Negeri 70 bergerak ke arah perempatan Gulai Tikungan (Gultik)
atau perempatan Jalan Bulungan dengan Jalan Mahakam.
Pada
saat itu, kata Kadarwati, terjadi penyerangan oleh banyak siswa yang datang
dari arah Jalan Bulungan. Para siswa itu membawa senjata tajam, antara lain
membawa bambu, celurit, dan alat penyengat listrik.
"Mereka
mengarahkan ke arah siswa SMA 6 yang baru saja keluar kelas dari Ulangan Awal
Semester Gasal Tahun Pelajaran 2012/2013," kata Kadarwati kepada di SMA Negeri
6, Mahakam, Jakarta Selatan, Selasa (25/9/2012).
Mengetahui
kejadian itu, para guru, tata usaha,
dan satpam SMA Negeri 6 berusaha melerai. Kadarwati juga menghubungi
Polsektro Kebayoran Baru dan ikut patroli ke daerah Lamandau dan sekitarnya.
Namun, gerak mereka kalah cepat karena pada pukul 12.15 tersiar kabar bahwa ada
korban meninggal yang dibawa ke Rumah Sakit Muhammadiyah Taman Puring,
Kebayoran Baru. Kadarwati akhirnya mengetahui bahwa korban yang meninggal dunia
itu adalah siswa kelas X-8 bernama Alawy Yusianto
Putra (15).
"Alawy
kena luka sabetan senjata tajam (celurit) di dada dan meninggal dalam perjalanan
menuju Rumah Sakit Muhammadiyah," kata Kadarwati.
Sementara
itu, di tempat kejadian perkara, staf tata usaha SMA Negeri 6, Dedy Abdullah
sudah melerai dan merampas senjata tajam (celurit) milik siswa SMA Negeri 70.
Manajemen
sekolah sudah menginstruksikan kepada siswa agar belajar di rumah dengan tugas
terstruktur mandiri sebagai persiapan proses remidi dan remidi tes Ulangan Awal
Semester Gasal Tahun Pelajaran 2012/2013.
Seperti yang dikutip Kompas.com