Jenis Obat Yang Mengakibatkan Libido Turun. Libido atau gairah seks yang menurun sering disinyalir sebagai akibat dari penggunaan obat. 'Tersangka' utamanya yang telah terbukti secara ilmiah adalah antidepresan, atau obat yang dikonsumsi untuk perawatan stres serta depresi.
Obat-obatan seperti Prozac, Zoloft dan sejenisnya yang bisa meningkatkan serotonin --sering disebut juga sebagai hormon bahagia-- memang punya efek menenangkan dan mengurangi depresi tapi di sisi lain juga mengurangi gairah seks. Hal itu diungkapkan oleh Irwin Goldstein, MD, direktur sexual medicine di Alvadaro Hospital, San Diego, Amerika Serikat. Namun ternyata tidak hanya antidepresan, obat jenis lain juga bisa berpengaruh terhadap libido seseorang. Seperti dikutip dari Time, ini dia tiga diantaranya yang cukup umum digunakan.
Pil Kontrasepsi
Pil kontrasepsi, atau di Indonesia lebih dikenal dengan Pil KB bisa menurunkan hormon testosteron. Berkurangnya hormon seks ini sangat berpengaruh terhadap gairah seks, yaitu membuat libido juga menurun. Irwin menyarankan untuk menggantinya dengan alat. Misalnya kondom, spiral atau IUD (intrauterine device); batang plastik berbentuk seperti huruf 'T' dan berukuran 3 cm.
Propecia
Obat ini umum digunakan untuk mengatasi atau mencegah kerontokan rambut pada pria. Bahan aktifnya adalah finasteride dalam dosis rendah yang bisa memperlambat produksi testosteron. Saat jumlah testosteron rendah maka gairah seks juga bisa menurun. Irwin menjelaskan, pada pria dengan tingkat testosteron normal, pemakaian obat ini bisa menurunkan tingkat libido sekitar dua persen. Efeknya bisa berlanjut bahkan setelah penggonaan obat dihentikan. Meskipun Propecia bekerja lebih efektif, Irwin menyarankan untuk mengonsumsi alternatif obat pencegah rontok lain seperti Rogaine yang tidak memiliki efek samping. Dengan catatan, jika yang lebih diutamakan pasangan adalah kualitas seks yang bagus ketimbang takut rambut menjadi botak.
Antihistamin
Antihistamin biasanya digunakan untuk mengobati reaksi alergi, tapi bisa 'melumpuhkan' kemampuan seks Anda untuk sementara waktu. Karena tidak ada pengganti antihistamin yang lebih efektif, maka disarankan Anda memperhatikan waktu saat mengonsumsinya. Sebaiknya minum antihistamin 8-10 jam sebelum bercinta untuk menunggu efeknya hilang.
"Sebagian besar jenis obat ini menimbulkan efek tidak lebih dari 24 jam, begitu juga efek sampingnya. Pengaruh antihistamin seharusnya sudah hilang setelah delapan jam pada pasien berusia muda dan sehat," jelas Allison Derin-Anderson, Pharm.D., asisten profesor farmasi di University of Nebraska Medical Center, Ohama.
Perlu diingat juga kalau antihistamin juga banyak ditemukan pada kombinasi obat batuk dan pilek. Jadi sebaiknya perhatikan daftar bahan-bahan pada labelnya. Bisa saja Anda atau suami sudah menurunkan libido tanpa mengetahuinya.